Friday, August 17, 2018

KENAPA TIWUL UNTUK DIET PARA DIABET

KENAPA TIWUL UNTUK
Kita tentu tak asing lagi bersama istilah Diabetes Mellitus atau yang lebih dikenal pada Indonesia bersama sebutan penyakit kencing manis. Penyakit Diabetes Mellitus sudah dikenal pada Mesir pada tahun 1552 SM (Sebelum Masehi). Menurut beberapa sumber Penyakit ini ditemukan Aretaeus pada tahun 200 SM (sebelum Masehi) dan diberi nama diabetes mellitus, dimana diabetes berarti mengalir terus dan mellitus berarti manis. Jadi penderita diabetes mengalami peningkatan kadar gula dalam darah dan kencingnya terasa manis.

Menurut medis, Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) pada dalam darah tinggi alasannya tubuh tidak bisa melepaskan atau memakai insulin secara cukup. Insulin merupakan hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insullin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa membuat tenaga atau disimpan sebagai cadangan tenaga.
Seseorang dikatakan menderita diabetes jika mempunyai kadar gula darah puasa > 126 mg/dL dan pada tes sewaktu lebih dari 200 mg/dL. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat sehabis makan dan balik  normal dalam waktu dua jam. Kadar gula darah normal pada pagi hari sehabis malam sebelumnya berpuasa merupakan 70 -110 mg/dL. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120 140mg/dL pada dua jam sehabis makan atau minum cairan yang mengandung gula pula karbohidrat lainnya. Faktor penyebab pokok diabetes merupakan masalah gaya hidup dan sebagian mini alasannya keturunan, Sebenarnya anjuran makan pada diabetes sama bersama anjuran makan sehat pada umumnya, yaitu makanan hidangan seimbang dan didasarkan  bersama kebutuhan tenaga masing-masing. Menu seimbang maksudnya, dalam hidangan terkandung berbagai makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Sumber zat tenaga misalnya nasi, kentang, jagung, roti, mie, dan sebagainya. Sumber zat pembangun misalanya daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan sebagainya. Sedangkan sumber zat pengatur mirip sayuran dan butir-buahan. Namun, yang membedakan orang sehat bersama penderita diabetes merupakan masalah kebutuhan tenaga yang bisa mengubah kalori sebagai tenaga. Sehingga, penderita diabetes dianjurkan memakan makanan sumber tenaga penguraiannya lambat sebagai gula yang untuk selanjutnya sebagai tenaga.. Penderita diabetes mesti menghindari nasi sebagai sumber tenaga, alasannya nasi merupakan jenis makanan tinggi kalori dan cepat terurai sebagai gula. Umbi-umbian merupakan makanan yang acapkali dipakai sebagai bahan pengganti nasi. Namun, umbi-umbian tidak mempunyai variasi makanan yang sama mirip nasi. untuk mengatasi hal diatas orang banyak memakai

[caption id="" align="alignright" width="280" caption="Rumah makan Tiwul"]

[/caption] Tiwul yaitu jenis makanan dari singkong yang didesain granulasi menyerupai nasi dan bisa menikmati makanan sebagai pengganti nasi supaya hidangan santapan masih sama bersama biasa mirip butir dan lauk namun makanan sumber tenaga bisa dari tiwul yang menyerupai nasi.
Kebiasaan gaya hidup makan nasi, menyebabkan kita susah beralih ke makanan lain. Kita semakin sulit untuk membiasakan diri makan roti layaknya orang barat atau makan mie mirip pada cina atau makan panaskan ubi mirip pada Amerika latin. Kita sudah terbiasa makan bersama bulir nasi pada piring bersama santapan lauk dan sayur yang mengoda pengecap. Kelemahan dari sumber karbohidrat selain beras merupakan, tidak bisa didesain buliran layaknya beras. Hal ini menyebabkan sulitnya kita mendapatkan kebiasaa ini. Satu-satunya sumber karbohidrat yang sehat yang bisa didesain buliran mirip nasi hanya singkong, yang diklaim Tiwul.
Tiwul ketika ini mulai digemari pada kawasan perkotaan, bagi orang-orang yang mulai sadar  kesehatan. Tiwul yang berasal dari singkong merupakan sumber karbohidran untuk sumber tenaga, namun perbedaannya bersama nasi merupakan, bersama karakter yang dimilikinya, tiwul lebih lambat berubah jadi glukosa dalam tubuh kita dibandingkan beras. Karakternya yang usang jadi glukosa tadi yang menyebabkan tubuh kita tetap fit namun tidak mengalami timbunan kalori, alasannya penggunaan kalori bersama output olahan glukosa dalam tubuh agak seimbang. Hal ini sangat baik untuk diet.
http://tiwulsehat.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment