Sunday, August 5, 2018

Diet yang Dianjurkan buat Anak Obesitas

Diet yang Dianjurkan
JAKARTA, KOMPAS.com - Kelebihan berat badan dalam anak sporadis dilihat sebagai suatu masalah. Padahal, anak yg kegemukan, bahkan obesitas berisiko tinggi terkena penyakit tidak menular, mirip diabetes, jantung, & stroke.

Peran orangtua sangat penting supaya obesitas dalam anak tak berlanjut hingga remaja atau dewasa. Dokter seorang ahli gizi klinik dari Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Elia Indrianingsih berkata, dalam anak-anak tentu tidak dilakukan diet ketat mirip yg orang dewasa.

"Anak-anak itu kan sedang tumbuh, jadi jangan diet ketat. Kita menganalisa dulu asupan makannya selama ini mirip apa," istilah Elia dalam Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Elia menyampaikan, banyak anak menjadi obesitas sebab asupan sehari-harinya melebihi kebutuhan. Akibatnya anak kelebihan tenaga yg ditimbun dalam bentuk lemak. Ketika anak kurang berkiprah aktif, mirip lebih suka duduk main game, tenaga dalam tubuh pun tidak terpakai. Akhirnya terjadi penumpukan lemak berlebih & kenaikan berat badan tidak didasarkan  usianya.

Kelebihan asupan kuliner itu umumnya berasal dari kuliner kuliner ringan atau minuman cantik. Elia berkata, kebiasaan makan kuliner ringan tidak sehat itu lah yg perlu dikurangi sang anak.

"Kita kurangi asupan makan 500 kalori dari kebutuhan sehari-hari. Dikuranginya bukan dari kuliner utamanya. Tapi dari camilannya, contohnya kurangi minum teh kemasan, biskuit, donat," terperinci Elia.

Dengan mengurangi kuliner ringan tidak sehat secara perlahan, hasilnya pun sudah bisa terlihat dalam waktu satu atau 2 bulan. Selain itu, anak-anak jua didorong buat banyak makan sayur & butir-buahan, dan berkiprah lebih aktif.

No comments:

Post a Comment