Monday, August 6, 2018

Ditemukan, Diet buat yang Susah Menurunkan Berat Badan

Ditemukan, Diet buat
KOMPAS.com - Bagi sejumlah orang, diet & olahraga tidak lantas membuat berat badan turun. Ternyata tubuh kita bereaksi tidak selaras terhadap makanan.

Sebuah studi menemukan hal itu. Hasil riset menemukan, kita lebih baik menurunkan berat badan apabila pola makan didesain didasarkan  tubuh kita daripada sekedar mengikuti saran awam wacana makanan yg dianjurkan & dihindari.

Dalam sebuah studi baru yg diterbitkan dalam jurnal Cell, sebuah tim peneliti Israel mencermati sejumlah biomarker dalam 800 orang usia antara 18 & 70. Selama satu pekan laki-laki & wanita itu mengenakan alat yg mengukur kadar gula darah setiap 5 menit.

Mereka juga menggunakan perangkat lunak beranjak buat mencatat sumber dekat asupan makanan, pola tidur & olahraga. Mereka juga mengisi survey wacana kesehatan, menyampaikan sampel darah & tinja buat dites.

Periset menemukan kadar gula darah amat bervariasi dalam antara peserta penelitian sesudah mereka makan, & kadar itu sangat bervariasi bahkan saat mereka menyantap makanan yg sama.

Kadang makanan yg bakal menurunkan gula darah dalam satu orang akan mempertinggi gula darah orang lain. Informasi itu menemukan, rekomendasi pola diet langsung tidak berhasil buat semua orang.

"Selama bertahun-tahun pemikiran kami ialah orang mengalami kegemukan, diabetes & penyakit pola makan lain, alasannya adalah tidak mengikuti anjuran pola makan," istilah pemimpin penelitian Eran Segal & Eran Elinav sumber Weizmann Institute of Science Israel. "Namun sumber studi kami, muncul kemungkinan lain faktanya pola makan yg dianjurkan ternyata tidak didasarkan .

"Kami percaya pesan yg dibawa juga ialah apabila diet tidak berhasil, bukan galat Knda namun galat si program diet," ucapnya.

Hal yg diyakini peneliti mungkin bertanggung jawab terhadap perbedaan milyaran bakteri yg hidup dalam perut & amat tidak selaras sumber satu orang ke orang lain.

Riset lain sumber studi yg diterbitkan dalam jurnal Obesity Research & Clinical Practice menemukan, bahkan saat mereka olahraga & mengonsumsi makanan yg sama, orang dewasa dalam 2006 lebih berat sumber orang dalam 1988.

Peneliti studi itu jug amenemukan perubahan mikrobiome dalam perut mungkin berperan dalam antara kemungkinan lain.

"Kita baru dalam permulaan dalam mengeksplorasi bagaimana mikrobiome kompleks mensugesti fisiologi & kesehatan kami," istilah peneliti Jennifer Kuk, profesor Kinesiologi & ilmu kesehatan dalam York University.

"Penelitian baru ini hal menjanjikan mikrobiome mungkin berperan krusial bagaimana kita mengatur berat badan & dapat sebagai target baru buat intervensi penurunan berat badan," ucapnya.

Segal & Elinav membicarakan, mereka sudah memajukan ilmu pengetahuan. Dalam studi itu, mereka juga merogoh semua data yg dikumpulkan & membangun algoritme yg mampu memprediksi bagaimana kadar gula darah seseorang merespon makanan yg dimakan.

Mereka membicarakan, algoritme itu dapat dipergunakan buat membangun diet yg sifatnya personal buat masing-masing orang.

"Kami menandakan profil komprehensif yg kami ukur dapat dipergunakan buat mencapai & mendisain diet yg diadaptasi keperluan seseorang," ucapnya.

"Visi kami ialah mampu menurunkan prediksi & diet personal menggunakan satu set input yg dapat diisi orang dalam sebuah survey & satu sampel mikrobiome dalam waktu dekat. Itu bakal berbiaya efektif," tambahnya.

No comments:

Post a Comment