Ada dua diet spesifik yang wajib dipertimbangkan buat membantu mengobati kanker otak, baik secara terpisah atau dalam kombinasi.
Diet ketogenik
Adalah diet beserta pola makan masakan berlemak tinggi, protein tinggi, beserta karbohidrat sangat rendah. Yang biasanya jua digunakan buat mengobati epilepsi (Porta N et al 2009).
Tanpa karbohidrat, tubuh bergeser dari menggunakan glukosa menjadi keton buat tenaga. Sel-sel otak yang sehat dapat memanfaatkan baik glukosa atau keton. Akhirnya sel-sel kanker otak hanya dapat membakar glukosa menjadi akibatnya terjadi kelaparan kepada sel-sel tumor / kanker otak.
Sebuah studi 2007 menguji teori ini kepada tikus yang ditanamkan beserta sel kanker otak ganas. Kelompok satu diberi makan dan minuman tinggi lemak dan protein serta karbohidrat yang dirancang buat menimbulkan ketosis kepada anak beserta epilepsi, dan grup kedua diberi makan karbohidrat tinggi. Akhirnya grup yang diberik masakan rendah karbohidrat mengalami penurunan pertumbuhan tumor otak lebih kurang 35-65%, tergantung kepada baris tumor, dan secara signifikan menaikkan kesehatan dan kelangsungan hidupnya dibandingkan beserta grup, yang diberi diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat (Zhou W et al 2007).
Pada tahun 1995, dokter dari Case Western Reserve melaporkan mengobati dua gadis muda yang menderita astrocytomas beserta rdiet ketogenik. Salah seorang gadis mempunyai respon klinis yang menguntungkan tanpa perkembangan penyakit dilaporkan selama 12 bulan kepada ketika publikasi (Nebeling LC et al 1995).
Pada bulan April 2010, sebuah laporan dilema yang dipublikasikan menggambarkan sebuah pasien wanita yang lebih tua dirawat alasannya glioblastoma multiforme beserta air awal 2-hari puasa diikuti beserta diet ketogenik dan kemudian hanya diet kalori dibatasi. Tumor menurun selama pengobatan, semakin kecil kepada scan berikutnya dari Januari hingga Juli, di mana titik pasien ketika berhenti mengikuti diet. Tumor pergi sepuluh minggu kemudian (Zuccoli G et al 2010).
Pada titik ini bukti yang mendukung pengelolaan kanker otak melalui diet ketogenik yang menarik, dan risiko yang minimal (Seyfried TN et al 2010).
Diet Pembatasan Kalori
Pembatasan kalori jua timbul buat memperlambat pertumbuhan kanker otak. Sebuah studi kepada tahun 2002 melaporkan percobaan kepada tikus yang disuntikan sel kanker / tumor otak. Dibandingkan beserta tikus yang tidak dibatasi asupan masakan mereka, tumor otak kepada tikus kepada diet kalori terbatas tumbuh lebih lambat, kurang padat, dan ditampilkan kurang angiogenesis (membangun pembuluh darah baru buat memberi makan tumor). Sel-sel tumor kepada tikus kalori-terbatas lebih cenderung mengalami apoptosis ( bunuh diri sel kanker otak ) (Mukherjee P et al, 2002).
A kepada Juli 2010 penelitian lain membicarakan bahwa Pembatasan kalori efektif dalam mengurangi pertumbuhan tumor dan kanker otak ganas dan serta mencegah invasi ke jaringan tubuh lain / metastasis (Shelton LM et al 2010).
Pembatasan kalori, meskipun mungkin membuahkan tubuh dalam ketosis, diduga bertindak tidak sinkron daripada diet ketogenik. Kelaparan menempatkan stres ringan kepada tubuh. Stres ringan yang, kepada gilirannya, diduga membentuk reaksi hormetic kebangkitan mekanisme pelindung dalam tubuh, merangsang sel-sel individual buat melawan kanker (Kouda K et al 2010).
Para peneliti di Boston College kini memeriksa software simultan dari kedua seni manajemen diet beserta menggunakan diet ketogenik dan diet restriksi kalori terhadap kanker otak (Seyfried TN et al 2008).
Ringkasan
Mengingat kekurangan pengobatan medis baku dalam mengobati atau mengendalikan tumor otak ganas, pendekatan diet ini dapat menjadi keliru satu cara lain buat membantu proses penyembuhan kanker otak. Di dampingi beserta suplemen gizi, di samping baku onkologi medis perawatan, artinya pilihan pengobatan yang menawarkan impian kepada mereka yang menderita kanker otak.
Karena adanya impak sinergis antara aneka macam nutrisi anti-kanker dan fitokimia. Yayasan Life Extension merekomendasikan penggunaan aneka macam zat herbal daripada mencoba buat mengandalkan dosis besar nutrisi tunggal buat melawan kanker.
Antidepresan dan tumor otak
Orang beserta tumor otak wajib selektif terhadap antidepresan.
Ada kimia yang didesain di otak yang disebut glial cell-line yang diturunkan dari faktor neurotropik (GDNF). Ini biasanya membantu kelangsungan hayati neuron sesudah cedera. Masalahnya artinya bahwa hal itu jua membantu sel-sel kanker dan tumor otak bertahan hayati, khususnya, glioma. Hal ini jua membantu sel-sel tumor bermigrasi dan menyerang jaringan otak sekitarnya (Lu DY et al 2010, Lagu H et al 2006, Wan G et al 2010).
No comments:
Post a Comment