Sunday, July 29, 2018

Suntik CO2 demi kecantikan, sepadankah dengan risikonya

Suntik CO2 demi
Beberapa tahun belakangan mulai marak tren injeksi CO2 di bawah lapisan kulit. Tujuannya adalah buat mengatasi stretchmark, kulit kendur, selulit, serta kantung mata. Sejumlah pihak mengklaim perawatan ini manjur. Bahkan tidak sedikit yg berani menyampaikan testimonial positif. Tetapi apakah perawatan Carboxytherapy benar-benar safety?

Dilansir Oddity Central (9/6), Carboxytherapy dilakukan menggunakan menyuntikkan karbon dioksida ke bawah jaringan kulit. Prosedur tadi sebenarnya nir menyakitkan, hanya menimbulkan sensasi geli mirip kesemutan. Di bawah lapisan kulit, CO2 menimbulkan gangguan mini dalam sel darah merah.

BERITA TERKAIT
Naik 10 kg, Goo Hye Sun dikira hamil serta lakukan operasi plastik
Setelah Namjoo, sekarang Naeun A Pink diduga lakukan operasi plastik
Soal tuduhan oplas, ini jawaban Bunga Zainal

Akibatnya pembuluh darah melebar, menaikkan sirkulasi ke bagian tubuh yg kekurangan oksigen. Kulit pun tampak lebih elastis dalam ketika singkat. Selain itu CO2 menghancurkan sel-sel lemak, menaikkan aliran darah, serta pada akhirnya memicu produksi kolagen.

Prosedur Carboxytherapy Gia Nasim/Instagram
Sebenarnya Carboxytherapy bukan barang baru di global kecantikan. Prosedur ini pertama kali ditemukan di Prancis pada tahun 1930. Carboxytherapy diadopsi oleh klinik kecantikan Amerika Serikat pada tahun 2000an. Sejak itu, popularitasnya sudah meningkat secara signifikan. Banyak pasien yg mengaku puas menggunakan output Carboxytherapy. Menurut Dr. Lisa Zdinak, galat satu dokter kecantikan yg memperkenalkan carboxytherapy mengatakan kalau terapi ini cocok bagi mereka yg menginginkan mekanisme alami.

Prosedur Carboxytherapy YouTube

Walaupun begitu, bukan berarti Carboxytherapy jua nir mengandung risiko apapun. Prosedur ini masih dipercaya kontroversial. FDA (Food and Drugs Administration) belum menyampaikan persetujuan sebab nir ada nisbi bukti ilmiah buat mengonfirmasi imbas positif Carboxytherapy.

"Penggunaan Carboxytherapy di kurang lebih mata sangat berbahaya," istilah Dr Robert Weiss berasal Baltimore. "Ini berpotensi melepaskan gelembung gas ke dalam pembuluh darah serta menimbulkan kebutaan." Hal serupa jua dikemukakan oleh Alex Karidis, seorang pakar bedah kosmetik terkemuka. Menurutnya, tanpa verifikasi ilmiah atas efektivitasnya, menjalankan mekanisme Carboxytherapy kepada pasien sama saja menggunakan menjadikan mereka sebagai kelinci percobaan.

[tsr]

No comments:

Post a Comment