Friday, July 27, 2018

Diet Ketogenik Melawan Epilepsi Bandel

Diet Ketogenik Melawan
[caption id="attachment_97213" align="aligncenter" width="680" caption="(ilust buzzle.com)"][/caption]

Epilepsi (Ayan) merupakan kelainan syaraf terbanyak kedua sehabis stroke dalam global & menjangkiti kurang lebih 50 juta manusia. Kelainan ini ditandai beserta kekejangan (seizure) yg terjadi secara berulang (recurrent) & tanpa pemicu (unprovoked). Dengan kemajuan penemuan obat, epilepsi memang sudah bisa diatasi dalam sekitar 60 persen penderitanya, namun sekitar 30 persen penderita lainnya nir mempan beserta pengobatan ini & disebutkan beserta refractory (bandel). Dalam syarat seperti ini maka pilihan pengobatan beserta diet ketogenik sebagai virtual yg menjanjikan.

Adalah Charlie Abrahams, putra berasal sutradara Hollywood Jim Abrahams berusia 2 tahun yg dalam tahun 1994 sudah membuka mata perhatian global dalam penanganan epilepsi ini. Charlie Abrahams termasuk dalam penderita yg refractory terhadap semua jenis obat-obatan epilepsi. Dalam keputusasaan, Jim Abrahams menemui dokter John Freeman dalam rumah sakit Johns Hopkins & dia ditawarkan buat pengobatan diet ketogenik. Diet ketogenik sesungguhnya berbentuk pola makan yg mengandung unsur lemak sangat tinggi & karbohidrat sangat rendah. Pola makan seperti ini menyerupai syarat orang yg kekurangan makan berat (starvation) dimana tubuh terpaksa akan membakar lemak & bukan karbohidrat sebagai asal enerjinya. Dalam keadaan normal, karbohidrat dalam dalam tubuh akan diubah sebagai glukosa & kemudian akan dialirkan melalui pembuluh darah sebagai bahan bakar termasuk ke otak. Namun bilamana nir muncul karbohidrat, maka hati akan mengubah lemak sebagai asam lemak (fatty acid) & keton. Keton ini akan menuju ke otak menggantikan glukosa sebagai asal enerji. Adanya peningkatan keton dalam darah yg dikenal sebagai beserta ketosis ini, terbukti bisa mengurangi agresi kejang epilepsi secara bermakna.

Diet ketogenik ini memang nir gampang & nir sederhana. Secara awam perbandingan jumlah lemak beserta adonan protein & karbohidrat merupakan 4:1. Namun takaran yg diaplikasikan dalam jenis makanan dalam anak-anak (sebab biasanya ayan bandel ini diderita sang anak) harus benar-benar mutlak & dihentikan menyimpang. Ini tentunya beserta tujuan agar agar diet yg ekstrem ini nir mempengaruhi tumbuh kembang si anak. Juga sebab dalam diet ketogenik ini rentan menjadikan terjadinya konstipasi (sulit buang air besar) & batu ginjal (kidney stone), maka konsumsi air minum harus terjaga. Demikian juga sebab berkurangnya unsur pelengkap kalsium & magnesium dalam makanan maka muncul resiko gigi & rambut yg rontok & tulang yg ringkih.

Namun berasal informasi yg didapat dalam pengobatan diet ketogenik ini dihasilkan 7 berasal 10 penderita ayan yg bandel ini mengalami kesembuhan agresi kejang. Dari agresi kejang yg berkisar 100 sampai 130 kali sehari bisa berkurang sampai sebagai kurang berasal 6 kali. Pengobatan beserta diet ketogenik ini biasanya dilaksanakan sekitar 2 tahun secara ketat & dalam perkara Charlie Abrahams sekarang dia boleh dikatakan sudah terbebas berasal epilepsi & sedang mempersiapkan diri akan masuk perguruan tinggi. Perjuangan orang tua didalam menanamkan pencerahan & kedisiplinan dalam anaknya memang nir ringan. Dalam banyak kesempatan anak harus menahan air liur buat memakan cake, ice-cream, pizza,tortilla, macaroni, soda (semuanya kaya beserta karbohidrat) yg sebagai pantangan kerasnya.

Sejarah pergumulan global kedokteran dalam mengatasi epilepsi ini sudah cukup panjang. Pada tahun 1857 dipakai bromide (yg sekaligus menghasilkan penderita terbius), kemudian tahun 1912 ditemukan phenobarbital. Pada tahun 1920, sebenarnya sudah dilaksanakan cara penanganan epilepsi beserta diet ketogenik ini, namun beserta ditemukannya obat phenytoin (Dilantin) dalam tahun 1938, cara pantangan makan ini ditinggalkan. Apalagi sehabis dalam tahun 1970an ditemukan sodium valproate yg sangat digdaya. Namun beserta adanya perkara-perkara epilepsi yg membandel ini, maka konsep diet ketogenik kini menerima daerah pulang dalam protokol pengobatan. Tercatat 45 negara dalam global sudah mengadopsi diet ketogenik dalam rumah sakitnya. Penelitian kedokteran masih terus dikembangkan mengenai cara diet rendah karbohidrat ini, sebab percobaan dalam tikus memberikan bahwa cara ini bisa mengobati penyakit kanker, penyakit jantung sampai katarak.

No comments:

Post a Comment