Friday, July 20, 2018

Memahami Kecantikan Diri yang Unik

Memahami Kecantikan Diri yang Unik
JAKARTA, KOMPAS.com - Stereotip wanita elok merupakan bertubuh langsing, kulit tanpa stigma & tinggi. Anggapan itu didengungkan berulang-ulang & diamini oleh sebagian akbar wanita. Padahal, elok mempunyai poly sekali kriteria tidak sinkron.

Setiap wanita telah mempunyai kecantikan sejak lahir, istilah dr Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc, CEO Bamed Health Care, klinik kesehatan yg juga mempunyai spesialisasi spesifik perawatan kulit.

Mengusung semangat Embracing Realness, atau mendapatkan kecantikan diri, Yassin mengajak wanita buat mendapatkan kecantikan yg telah terdapat pada dalam diri masing-masing.

Untuk merepresentasikan konsep tersebut, Bamed Skin Care berkolaborasi dengan pegiat seni Monica Hapsari menampilkan instalasi seni bertajuk Bamed Skin Care X Monica Hapsari yg menghiasi sebagian akbar dinding pada Bamed Klinik yg berlokasi pada Menteng Jakarta Pusat .

Secara spesifik, Monica membuat lima karya yg menafsirkan kecantikan secara luas, tetapi secara bersamaan mengakibatkan kesan ekslusif, karena setiap eksklusif merupakan manusia yg ekslusif.

Monica menampilkan tujuh karakter wanita yg tidak sinkron-beda dalam lukisannya, mulai sumber wanita 'boyish' dengan merefleksikan sisi 'tomboy', independen, sangat dominan, idealis & mempunyai kepedulian dengan sesama; wanita dengan membuktikan lahir pada tubuh; wanita dengan menggunakan hijab yg nir terlalu membutuhkan riasan karena telah mempunyai kulit sehat.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Be Strong, Be Independent, Be The Fire and Set The Goal karya Monica Hapsari pada Bamed Skin Care, Menteng, Jakarta Pusat.Selain itu juga terdapat wanita dengan kulit khas Asia; wanita lanjut usia; wanita dengan karakter Afro sumber Indonesia Timur yg berciri rambut ikal, hitam tetapi tetap unik & elok; & wanita bertubuh akbar.

Semua karakter itu, istilah Monica, telah mempunyai kecantikan masing-masing, sehingga tak perlu berubah seperti stereotipe wanita elok pada media.

"Kamu semua elok, terima diri apa adanya, berkarya saja. Karena kecantikan sebenarnya karya kita kan," istilah Monica ketika berbincang dengan jurnalis pada program Bamed Skin Care X Monica Hapsari pada Jakarta Pusat, Kamis (7/5/2017).

Konsep embracing realness, menurut Monica, dikenal menjadi menjadi sesuatu yg berani & harus dilakukan wanita. Sebab konsep ini berusaha menentang pemikiran mudah soal kecantikan.

Menurut dia, stererotip elok malah membuat wanita dilanda tekanan. "Kadang kalau kita enggak langsing, aduh gimana nih stres banget. Kalau enggak tinggi, gimana nih. Itu mungkin menurut poly orang enggak krusial, tapi sanggup bikin stres. Tapi sebenarnya wanita akan baik-baik aja sih kalau nir menjadi seperti itu," istilah Monica.

Lebih jauh lagi jika diintrepretasikan, kesehatan memunculkan kecantikan wanita, istilah Yassin. Dengan demikian, sangat krusial buat tetap menjaga kesehatan kulit.

"Kalau kulit kau cerah karena sehat, kau akan percaya diri, kau akan beraktivitas lebih baik, menjadi lebih happy, kualitas hidup meningkat. Kalau kau elok putih-putih saja tapi enggak sehat, buat apa," istilah dia.

No comments:

Post a Comment