Sunday, July 22, 2018

Mengapa Laki-laki Memiliki Persepsi Kecantikan yg Berbeda

Mengapa Laki-laki Memiliki
Badannya tinggi semampai, mukanya tegas mendeskripsikan karakter teguh pada pendirian dan kerja keras, berkulit putih, & hidungnya mancung layaknya perosotan di taman. Begitulah rupa Gal Gadot, sang Wonder Woman. lewat kiprahnya tadi, wanita dari Israel bisa menyihir jutaan mata lelaki.

Lini masa dipenuhi berita maupun cuitan soal Gal Gadot. Nama Miyabi ditepikan sejenak dalam daftar wanita yg memancing khayal lelaki ketika itu. Kesuksesan film Wonder Women pun tak dapat terelakan. Setelah sukses membintangi tokoh wanita super, perempuan yg terpilih sebagai Miss Israel 2004 itu semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu kiblat kecantikan wanita. 

Berbeda bareng Gal Gadot, Fauziah Yatim, mempunyai fisik yg misalnya botol minuman beralkohol. Lebar di bawah, langsing di bagian atas. Mantan istri Jono Amstrong tadi juga tidak mempunyai hidung mancung & kulitnya serupa bareng pribumi, agak hitam. Namun apa mau dikata, Jono, mantan personel kelompok grup musik Gugun Blue Shalter itu kepincut & memperoleh tiga jagoan dari kekerabatan percintaan keduanya selama 14 tahun.

Ada lagi pria yg mempunyai persepsi kecantikan lebih khusus. Wanita bareng karakteristik memakai jilbab, mempunyai gingsul atau lesung pipit, pintar, juga berkulit hitam manis dianggap cantik. Jelas sudah, tolak ukur kecantikan perempuan di mata laki-laki memang agak.

Coba nyalakan televisi Enda, lihatlah iklan sabun yg marak di layar kaca. Tamara Bleszynki & Luna Maya ialah 2 aktris yg aku ingat pernah membintangi iklan sabun. Persepsi tentang kecantikan seakan coba dibentuk melalui iklan ini. Hanya wanita bareng kulit mulus mulus tanpa stigma yg boleh membintanginya. Apakah Enda pernah melihat Omaswati membintangi iklan produk homogen?

Persepsi merupakan satu konklusi yg ditangkap lewat indra manusia. Kesimpulan itu dapat berasal dari gestur tubuh maupun bentuk fisik wanita. Jangan lupakan juga sifat wanita yg dapat ditangkap bareng hati. Inilah cikal bakal baper, cinta, bahagia, & nestapa. 

Persepsi juga yg berakibat aku muncul di mayapada, Enda dicurigai sebagai pencuri kabel di masjid, & sampean dikatakan ndak kekinian alias katrok bin terbelakang! Persepsi merupakan satu komponen penting dalam interaksi, setidaknya dapat mendeskripsikan bagaimana Enda memandang wanita cantik bareng tubuh layaknya gitar Spanyol yg aduhai di kereta atau perlakuan terhadap gebetan yg tidak sinkron ketimbang kaum hawa lainnya dalam benak Enda.

Persepsi amat penting bagi interaksi 2 sejoli yg sedang menjajaki cinta. Interaksi antar 2 manusia atau lebih tadi dianggap komunikasi antarpribadi dalam ilmu psikologi komunikasi. Aika interaksi tadi berhasil, semakin mendekatkan keduanya pada jenjang pernikahan. 

Jenjang pernikahan akan membawa pada reproduksi. Reproduksi memproduksi butir cinta. Keturunan menciptakan umat manusia terus eksis di mayapada. Namun, otak penentu keberadaan manusia ini. 

Dengan otak, manusia berfikir. Kita bisa menjawab tuntutan zaman. Teknologi sebagai penunjang kehidupan manusia semakin maju. Manusia pun berhasil bertahan di tengah anomali jagat raya yg makin tua ini. 

Beda bareng hewan & flora, manusia bisa bertahan hayati. Mengadopsi cara makan & minum yg baru. Awalnya manusia berburu buat makan, menetap di satu daerah, lanjut berternak & bertani, sekarang kita dapat bekerja buat mendapatkan uang guna membeli makan & minum, bahkan bertani menjadi mata pencaharian. Dan aku percaya, manusia hayati buat makan disertai doa, tentu saja.

Otak juga yg memilih persepsi pria soal kecantikan. Inilah salah satu nikmat Tuhan buat manusia. Otak menciptakan manusia berfikir & menganalogikannya ke dalam hati. Jadilah sebutan "cantik" itu lahir & disematkan pada setiap diri wanita bareng wajah mengagumkan, tergantung persepsi laki-laki, tentu saja. 

Dengan tutur lain, perbedaan persepsi warga kota soal kecantikan didapat melalui otak. Mengapa aku katakan warga kota? Karena kita juga mengenal warga tradisional. Suku Kayaan di Thailand menduga perempuan cantik ialah dia bareng gelang berkilauan di leher yg disusun ke atas. Semakin tinggi leher, makin cantik juga wanita tadi.

Wanita Suku Dayak akan dianggap cantik bareng banyaknya anting di indera pendengaran. Sedangkan warga Fiji menilai perempuan cantik bertubuh gendut & subur melahirkan anak. 

Namun aku berani bertaruh, Enda yg hayati di kota memilih mengatakan persepsi itu aneh ketimbang cantik. Mengapa persepsi beberapa penduduk tadi amat tidak sinkron dari "cantik" menurut orang-orang kota?

Di sanalah lingkungan prasejarah & budaya bermain. Budaya yg sudah dilahirkan sang nenek moyang masih dilestarikan. Dan memang sahih, persepsi itu dapat baik apabila mempunyai salah satu tendensi termasuk budaya. 

Saya pernah seminggu menetap di Kota Wonogiri. Masyarakat di sana masih memegang teguh kearifan lokal, salah satunya budaya ramah tamah. Sebelumnya, aku sudah diberitahu sang kawan yg aku repotkan di sana, bahwa lebih baik menegur minimal melemparkan senyum pada penduduk buat menghormati si empunya kampung.

Beda bareng persepsi warga di Jakarta yg sudah tercampur individualisme. Melempar senyum pada orang tak dikenal akan menciptakan Enda dianggap orang gila, paling mujur dikatakan punya niat negatif kepada si penerima senyum.

Namun apabila aku tidak memberi senyum pada penduduk yg ditemui di Wonogiri, persepsi mereka terhadap aku ialah orang baru nan angkuh. Nyatanya budaya mempunyai andil akbar dalam lancarnya komunikasi. 

Seorang ahli di bidang seni, evolusi, & media bernama Denis Dutton mengatakan bahwa estetika dalam hal ini persepsi kecantikan, dapat dicermati melalui teori evolusi milik Charles Darwin. Ia meyakini bahwa otak & sejarah primitif manusia bisa menjawab persepsi dari sebuah objek nan indah.

No comments:

Post a Comment